Jumat, 18 November 2011

Orang Asia Pertama Peraih Nobel Sastra

 
 
Nama Rabindranath Tagore cukup terkenal di Indonesia. Sastrawan asal India ini merupakan orang Asia pertama yang mendapat hadiah Nobel bidang sastra. Penganugerahan itu terjadi pada 14 November 1913.

Tagore sudah mulai menulis puisi sejak usia delapan tahun. Sedangkan cerita pendek pertamanya ia tulis saat menginjak usia 16 tahun. Pendidikannya ia tempuh di rumah melalui program semacam home schooling. Karya-karya besarnya antara lain Gitanjali (Song Offerings, puisi), Gora (Fair-Faced, novel), dan Ghare-Baire (The Home and the World, novel).

Tagore memiliki jiwa petualangan. Tak heran selama kurun waktu 1878 hingga 1932, ia mengunjungi lebih dari 30 negara di lima benua. Perjalanan ini antara lain ia gunakan untuk memperkenalkan hasil karyanya. Pada 10 November 1912, Tagore melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan Inggris Raya, tinggal di Butterton, Staffordshire. Pada Mei 1916 sampai April 1917, Tagore ceramah dan kuliah keliling di Jepang dan Amerika Serikat.

Setelah kembali ke India, ia mengunjungi Peru atas undangan pemerintahan negara itu yang dilanjutkan dengan mengunjungi Meksiko. Lalu ke Argentina pada tahun 1924. Setelah itu pergi ke Italia.

Mulai14 Juli 1927 Tagore beserta dua sahabatnya berangkat ke Asia Tenggara selama empat bulan. Di kawasan ini ia mengunjungi Bali, Jawa, Kuala Lumpur, Malaka, Penang, Siam dan Singapura. Kunjungannya ini membuat namanya cukup populer di Indonesia. Apalagi ia menuliskan catatan perjalanannya ke Asia Tenggara dalam karya berjudul Jatri.

Sebagai seorang petualang, Tagore bertemu banyak orang penting dan kenamaan baik dari kalangan politikus dunia maupun para ilmuwan. Sebut saja pertemuannya dengan Albert Einstein yang banyak diberitakan. Perjalanan terakhir Tagore tersiar dengan luas, termasuk saat mengunjungi Persia, Irak (1932) dan Sri Lanka (1933),yang menajamkan opini-opininya mengenai nasionalisme dan kemanusian.



Tagore (kiri) bersama ilmuwan Albert Einstein pada Agustus 1941

Mengenai anugerah Nobel yang ia peroleh 14 November 1913, pihak Akademi Swedia sebagai penyelenggara, menyebutkan, Tagore memenangkan Nobel berkat idealisme dalam berkarya dan karya-karyanya yang telah di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang mudah diterima pembaca Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar